Seorangwanita tidak harus melepas jalinan atau kepangan rambutnya cara mandi wajib " Ya Rasulullah ", aku adalah wanita yang SANGAT KUAT kepangan / jalinan rambutku , apakah aku harus melepaskan saat mandi najabah ? beliau menajwab : " Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau
Jakarta - Mandi wajib merupakan proses pembersihan fisik yang menjadi kewajiban seorang umat muslim. Tujuannya untuk membersihkan dan mensucikan tubuh dari hadas besar. Sebelum melakukannya, biasanya seorang muslim akan membaca niat mandi cara mandi wajib memiliki kaidah tersendiri, sehingga harus dilakukan dengan benar. Jika sebelum sholat seorang muslim diwajibkan berwudhu untuk membersihkan hadas besar, lain halnya dengan mandi dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Ahmad Sarwat, Lc., MA, dalam bahasa arab mandi wajib disebut dengan mandi janabah yang artinya menuangkan air ke seluruh janabah dalam fiqih biasanya dipakai untuk menunjukkan kondisi seseorang yang telah melakukan hubungan suami istri. Sedangkan terkait sebab-sebab seorang muslim harus melakukan mandi wajib yaitu ketika ia mengeluarkan air mani, melakukan hubungan seksual, meninggal, mengalami haid, nifas dan buku Fiqh Ibadah yang disusun Zaenal Abidin, mandi wajib berarti membersihkan diri seusai haid, nifas dan bersyahwat. Bahkan, Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 43 terkait mandi الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًاArtinya "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi mandi junub. Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik suci; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun,"Sebelum melakukan mandi wajib, hendaknya membaca niat. Berikut bacaan niat mandi wajib beserta tulisan latin dan الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَىLatin Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta' "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."Tata Cara Mandi WajibDalam melaksanakan mandi wajib, berbeda dengan mandi biasa yang kita lakukan sehari-hari. Ada tata cara tersendiri dan urutan-urutan dalam membasuh bagian tubuh yang perlu diperhatikan. Di bawah ini merupakan tata cara mandi wajib yang Membaca niat mandi wajib terlebih dahulu. Niat ini hukumnya wajib karena membedakan mandi biasa dengan mandi wajib, bisa dibaca di dalam hati ataupun Langkah selanjutnya yaitu membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah. Tujuannya agar tangan bersih dan terhindar dari Kemudian, bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat-tempat tersembunyi dengan menggunakan tangan kiri. Contohnya seperti bagian kemaluan, bawah ketiak, pusar dan daerah lipatan-lipatan Setelah membersihkan kemaluan, cucilah tangan dengan cara menggosok-gosoknya menggunakan sabun atau Lakukan gerakan wudhu seperti ketika akan Masukkan tangan ke dalam air, lalu sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Pastikan pangkal rambut juga terkena Membilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Pembilasan ini dilakukan dari sisi kanan dan dilanjutkan ke sisi Terakhir, ketika menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi sebuah hadits, ada yang membedakan antara mandi wajib pria dengan wanita. Menyela pangkal rambut dikhususkan bagi pria, sedangkan wanita tidak perlu melakukan tata cara yang satu ini sesuai dengan rujukan hadits At riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah. Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi wajib?" Maka Rasulullah menjawab, "Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran," Simak Video "Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Kurban" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Andadengan cepat memecahkan masalah apa pun di jalan Anda tanpa berpikir. Ini mungkin tidak selalu benar. Bahkan jika Anda bertanggung jawab penuh atas tindakan Anda, ada baiknya untuk berpikir dengan baik terlebih dahulu dan kemudian bertindak sehingga Anda tidak perlu meminta maaf atas apa yang telah Anda lakukan.
ilustrasi huffingtonpost Mandi wajib adalah kewajiban muslim dan muslimah yang sedang berhadats besar –baik setelah berhubungan maupun setelah haid atau nifas- agar kembali suci. Bagaimana tata cara mandi wajib, niat dan doa, serta apa saja hikmahnya? Berikut ini pembahasan lengkapnya. Apa Itu Mandi WajibYang Menyebabkan Wajib Mandi1. Keluarnya mani 2. Berhubungan 3. Haid4. Nifas5. Mati selain mati syahid6. Masuk IslamTata Cara Mandi Wajib1. Niat2. Bersihkan telapak tangan3. Cuci kemaluan4. Berwudhu5. Basuh rambut, sela pangkal kepala6. Siram & bersihkan anggota tubuhNiat Mandi WajibDoa Mandi WajibWaktu Mandi Wajib5 Hal Terlarang bagi Orang Junub1. Sholat2. Thawaf3. Masuk masjid4. Tilawah5. Menyentuh mushafHikmah Mandi Wajib1. Berpahala2. Bersih dan sehat3. Lebih bersemangat Apa Itu Mandi Wajib Mandi الغسل adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan cara tertentu. Mandi wajib mandi besar adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan niat dan cara tertentu. Mandi ini Allah wajibkan kepada kaum muslimin agar kembali suci dari hadats besar, baik setelah haid, nifas, berhubungan, atau sebab lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا Dan jika kamu junub, maka mandilah QS. Al Maidah 6 Ketika menjelaskan ayat ini dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Syaikh Wahbah Az Zuhaili mengatakan “ayat ini memerintahkan agar kita menyucikan seluruh tubuh, kecuali bagian yang air tidak bisa sampai kepadanya seperti bagian dalam mata. Hal ini karena membasuh bagian dalam mata adalah menyakitkan serta membahayakan.” Baca juga Sholat Tahajud Yang Menyebabkan Wajib Mandi Ada enam perkara yang membuat seseorang wajib mandi. 1. Keluarnya mani Ini berlaku bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Baik pada saat tidur mimpi maupun dalam kondisi terjaga, disertai dengan syahwat. Ada pun jika ia keluar karena sakit atau cuaca dingin, maka tidak wajib mandi. Hal ini pernah terjadi di zaman sahabat. Seseorang bertanya kepada sejumlah sahabat Nabi, ia mengadukan bahwa dirinya kadang keluar air memancar saat buang air kecil. Thawus, Saad bin Jubair dan Ikrimah menanyakan apakah air yang memancar itu adalah air yang menjadi asal kejadian anak. Begitu dijawab iya, mereka menyuruh laki-laki itu untuk mandi wajib mandi besar. Namun begitu didengar Ibnu Abbas, ia meralat fatwa mereka karena keluarnya air tersebut tidak disertai syahwat dan tidak membuat lesu. “Itu hanya karena pengaruh cuaca dingin, Anda cukup berwudhu saja,” demikian fatwa Ibnu Abbas. 2. Berhubungan Jika suami istri berhubungan, maka keduanya wajib mandi baik “keluar” maupun tidak. Mandi wajib karena sebab pertama dan kedua ini disebut juga sebagai mandi junub, sebagaimana Syaikh Mushtofa Al Bugho terangkan dalam Fiqih Manhaji ala Mazhab Syafi’i. 3. Haid Tentu saja ini khusus untuk perempuan. Jika haid sudah berhenti, maka wajib mandi untuk menyucikan diri dari hadats besar. 4. Nifas Ini juga khusus untuk perempuan. Jika nifas sudah berhenti, maka wajib mandi untuk menyucikan diri dari hadats besar. 5. Mati selain mati syahid Seorang muslim yang meninggal, ia wajib dimandikan. Namun jika meninggalnya adalah mati syahid di medan jihad fi sabilillah, maka ia tidak wajib dimandikan Baca juga Sholat Jenazah 6. Masuk Islam Ulama Maliki dan Hambali mewajibkan mandi kepada orang kafir yang memeluk Islam. Yakni berdasarkan hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah memerintahkan Tsumamah yang baru masuk Islam untuk mandi. Namun ulama Hanafi dan Syafi’i berpendapat hukumnya sunnah, kecuali jika mereka berjunub. Alasannya, Rasulullah tidak menyuruh semua orang yang masuk Islam untuk mandi. Rukun mandi ada dua yakni niat dan membasuh seluruh anggota tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 6 di atas. Sehingga, orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah. Namun, Rasulullah mencontohkan tata cara mandi wajib yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut 1. Niat Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. 2. Bersihkan telapak tangan Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali. عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” HR. Muslim 3. Cuci kemaluan Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya. 4. Berwudhu Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat. 5. Basuh rambut, sela pangkal kepala Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua telapak tangan jika memakai shower, lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali. 6. Siram & bersihkan anggota tubuh Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki. Langkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ Dari Aisyah istri Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. HR. Al Bukhari عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” HR. Muslim Baca juga Sholat Jumat Niat Mandi Wajib Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafalkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan menurut madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Bagi yang melafadzkan, lafadz niat mandi wajib adalah sebagai berikut نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aalaa Artinya Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah Taala Baca juga Niat Sholat Dhuha Doa Mandi Wajib Apa saja doa mandi wajib yang perlu kita amalkan? Ada beberapa doa yang terkait dengan mandi wajib, yakni 1. Sebelum masuk kamar mandi hendaklah berdoa Sebelum masuk kamar mandi hendaklah berdoa اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ Alloohumma inni a’uudzu bika minal khubutsi wal khabaa-its Artinya Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syaitan lelaki dan perempuan 2. Niat mandi wajib Lafal niat mandi wajib kadang orang menyebut doa mandi junub sebagaimana pembahasan di atas. 3. Setelah selesai mandi dan keluar kamar mandi hendaklah berdoa الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَذْهَبَ عَنِّى الأَذَى وَعَافَانِى Alhamdulillaahil ladzii adzhaba anni adzaa wa aafaanii ArtinyaSegala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dan telah membuatku sehat Baca juga Doa Iftitah Waktu Mandi Wajib Waktu mandi wajib mandi besar adalah setelah selesainya hal yang mengakibatkan hadats besar. Jika ia berhadats besar karena berhubungan, maka setelah selesai hendaklah segera mandi. Tidak menundanya hingga pagi. Namun jika karena suatu halangan misalnya sangat dingin, boleh mandi sewaktu pagi tetapi sebelum tidur hendaklah berwudhu dulu. Jika ia berhadats besar karena mimpi, maka setelah terbangun dan menyadarinya, hendaklah mandi. Adapun jika karena haid atau nifas, maka dipastikan haid dan nifas itu berhenti kemudian mandi besar. Baca juga Waktu Mustajab 5 Hal Terlarang bagi Orang Junub Ada lima hal terlarang yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang junub maupun haid hingga ia melakukan mandi wajib. 1. Sholat Orang yang junub atau masih berhadats besar dan belum mandi wajib, haram mengerjakan sholat. Baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah “sholat hanya diterima jika dilakukan dalam keadaan suci” HR. Muslim 2. Thawaf Orang yang junub atau masih berhadats besar, haram mengerjakan thawaf. Baik thawaf fardhu maupun sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah “Thawaf itu laksana sholat. Bedanya, dalam thawaf kalian diperbolehkan untuk berbicara, maka janganlah membicarakan kecuali kebaikan” HR. Hakim 3. Masuk masjid Orang yang junub atau masih berhadats besar dan belum mandi wajib, dilarang masuk dan berdiam diri di masjid. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “… dan jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi” QS. An Nisa’ 43 4. Tilawah Orang yang junub atau masih berhadats besar dan belum mandi wajib, dilarang membaca Al Qur’an. Rasulullah bersabda “Wanita haid atau orang yang sedang junub janganlah membaca apa pun dari Al Qur’an” HR. Tirmidzi 5. Menyentuh mushaf Orang yang junub atau masih berhadats besar dan belum mandi wajib, dilarang menyentuh mushaf. Sebagaimana sabda Nabi “Al Quran hanya boleh disentuh oleh yang suci” HR. Malik dan Daruquthni Baca juga Doa Setelah Sholat Hikmah Mandi Wajib Sedikitnya ada tiga hikmah mandi wajib sebagaimana dijelaskan dalam Fiqih Manhaji. 1. Berpahala Mandi wajib memiliki nilai ibadah yang tentu saja berpahala. Bahkan mandi wajib ini berpahala besar karena Rasulullah mensabdakan “Bersuci itu bagian dari iman” HR. Muslim 2. Bersih dan sehat Mandi berarti membersihkan diri. Baik dari kotoran maupun daki yang ada pada tubuh. Dengan mandi, tubuh menjadi bersih dan karenanya, ia menjadi lebih segar dan sehat. 3. Lebih bersemangat Dengan mandi, tubuh menjadi segar dan lebih bersemangat. Mandi terbukti mampu mengusir kepenatan dan rasa malas. Khususnya mandi junub setelah seseorang keluar cukup banyak energi. Dalam buku Indahnya Syariat Islam, Syaikh Ali Ahmad Al Jurjawi mengutip perkataan Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu anhu tentang hikmah mandi wajib. “Ketika saya mandi junub,” kata Abu Dzar, “seakan-akan hilanglah dari diri ini dua beban berat. Yakni rasa malas sebagai beban paling berat dan naiknya ruh ke alam luhur lalu meningkatnya kemampuan untuk menyaksikan keajaiban ciptaan Allah ketika bangkit dari tidur. Saat junub, ruh tidak menyaksikan kejaiban tersebut.” Demikian pembahasan lengkap tentang mandi wajib mulai dari pengertian, tata cara, niat, doa hingga hikmahnya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Dilengkapidengan teknologi EcoSmart, shower mandi dari Hansgrohe Crometta ini bisa membantu kamu menghemat konsumsi air khususnya saat mandi. Shower ini dibuat dengan bahan krom berdiameter 8,5 cm sehingga kualitasnya nggak perlu diragukan lagi. Selain dapat dibongkar pasang dengan mudah, Hansgrohe Crometta ini juga cukup mudah
Ketika sudah berhubungan intim dengan pasangan, tentu Mama dan Papa perlu bersuci kembali agar bisa melaksanakan ibadah sebagaimana pasangan harus tahu bagaimana tata cara mandi wajib membersihkan diri, karena dengan cara ini juga sebagai salah satu wajib banyak yang tidak mengetahui ada beberapa hal yang membuat mandi wajib kita tidak sah lho, merangkum informasinya di bawah ini dari berbagai Tidak menggunakan air bersih yang dapat menyucikanFreepik/jcompMandi wajib harus menggunakan air yang suci dan dapat menyucikan, yaitu air yang bersih tidak berwarna, berasa, dan berbau, lebih dari satu kulah, dan tidak ditemui air bersih maka mandi wajib bisa diganti dengan tayamum. Maka penting bagi Mama menggunakan air bersih dalam mandi wajib ya!2. Tidak melaksanakan syarat mandi wajibPexels/Greta HoffmanBagi orang yang akan melakukan mandi wajib harus dipastikan mengetahui syaratnya. Karena jika tidak dipenuhi maka wandi wajib menjadi tidak syarat mandi wajib adalahBeragama islamTamyiz sudah bisa membedakan hal yang baik dan burukSuci dari haid, nifas, wadilahTidak ada hal yang mencegah mengalirnya air pada anggota tubuhMengetahui hukum wajibnya mandi dan wudhu dengan baikEditors' Picks3. Tidak membaca niatFreepikKetika ingin bersuci, tidak semerta merta hanya mandi selayaknya mandi pada umumnya, Mama juga harus meniatkan bersuci dan membaca doa terlebih merupakan salah satu rukun yang harus dipenuhi ketika mandi wajib, jika lupa dan terlewat maka mandi wajib menjadi tidak sah. Cara berniat mandi wajib tidak perlu bersuara, cukup di dalam Air tidak mengenai seluruh badanFreepik/valuavitalyRukun mandi wajib yang kedua adalah membasahi seluruh tubuh tanpa ada yang terlewat, termasuk apabila ada bagian tubuh yang terlewat, mandi wajib menjadi tidak sah. Hal ini sesuai dengan salah satu hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang artinya“Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah junub, beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk salat. Lalu beliau mengambil air dan memasukkan jari-jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya.” 5. Mandi ketika menggunakan atau hal-hal lain yang menyebabkan terhalangnya masuknya air terhadap bagian anggota tubuh, baik itu kulit, kuku, maupun sebelum mandi wajib pastikan dulu tubuh berada dalam kondisi air bisa masuk secara Rambut tidak yang tidak terurai akan menyebabkan sulit masuknya air ke dalam kulit kepala dan helai rambut baik laki-laki dan perempuan yang memiliki rambut panjang, ketika mandi wajib rambutnya harus Tidak mandi wajib ada dua, pertama niat dan kedua membasahi seluruh tubuh. Keduanya harus berurutan atau tertib, jika tidak maka mandi wajib menjadi tidak itu tadi beberapa hal yang bisa membatalkan mandi wajib kita, diusahakan untuk mengetahui lebih jauh agar mandi wajib kita benar, sehingga bisa menjalani ibadah pada jugaNiat Mandi Wajib setelah Melahirkan atau Melewati Masa Nifas Doa dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Perempuan dan Laki-LakiApakah Perlu Mandi Wajib setelah Bercinta Walau Suami Pakai Kondom?
AKURATCO Mandi junub adalah mandi yang dilakukan oleh seseorang yang telah melakukan jimak, mengalami haid, nifas, dan atau keluar air mani bagi seorang laki-laki.Dalam mandi junub anggota badan harus dibasuh secara keseleuruhan. Yang perlu dipahami adalah bahwa perataan air di seluruh permukaan tubuh (zhahir badan) merupakan salah satu rukun
Pertanyaan Apa Saja Perkara Yang Menyebabkan Wajib Mandi? Teks Jawaban yang mewajibkan mandi ada enam perkara, jika salah satunya dialami, maka wajib bagi seorang muslim untuk mandi. Pertama Keluar mani dari salurannya, bagi laki-laki maupun perempuan. Tidak terjadi kecuali dalam dua keadaan; Apakah keluar saat bangun atau saat tidur. Jika keluar saat tidur, maka disyaratkan adanya kenikmatan saat keluar. Apabila keluar tanpa kenikmatan, tidak wajib mandi. Seperti keluar saat seseorang menderita sakit. Jika keluarnya saat tidur, atau yang dikenal sebagai ihtilam mimpi junub maka dia wajib mandi secara mutlak, karena ketika itu dia tidak sadar, boleh jadi dia tidak merasakan kenikmatan. Orang yang tidur, lalu ketika bangun mendapatkan ada bekas mani, maka dia wajib mandi. Adapun jika dia mimpi berjimak, namun tidak keluar mani dan tidak didapatkan bekasnya, maka dia tidak wajib mandi. Kedua Masuknya penis ke dalam vagina, walaupun tidak keluar mani. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Muslim dan lainnnya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Jika seorang suami berada di atas isterinya dan dua kemaluan telah bertemu, maka dia wajib mandi." Maka berdasarkan hadits ini, mandi diwajibkan bagi kedua belah pihak dengan terjadinya jimak. Walaupun tidak keluar mani dan berdasarkan ijmak para ulama tentang hal tersebut. Ketiga Termasuk perkara yang mewajibkan mandi menurut sebagian ulama adalah masuk Islamnya seorang kafir. Jika seorang kafir masuk Islam, maka dia wajib mandi. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan sebagian orang yang masuk Islam untuk mandi. Akan tetapi banyak ulama yang berpendapat bahwa mandi bagi orang yang baru masuk Islam adalah sunah, bukan wajib. Karena tidak terdapat riwayat yang dinukil dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau memerintahkan mandi bagi setiap yang masuk Islam. Maka perintah tersebut dipahami sebagai sunah, untuk mengkompromikan berbagai dalil. Keempat Orang mati, wajib dimandikan, kecuali orang yang mati syahid dalam peperangan. Kelima dan keenam Haid dan nifas. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, وَإِذَا ذَهَبَتْ حَيْضَتُكِ ; فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي "Jika haidmu telah habis, maka mandilah." Juga berdasarkan firman Allah Ta'ala, فَإِذَا تَطَهَّرْنَ سورة البقرة 222 "Jika kalian telah bersuci." Maksudnya dari haidh. Maksudnya adalah bersuci dengan mandi setelah haidnya selesai.
KapanBayi Mulai Bicara? Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah bahwa bayi jarang berbicara sebelum usia dua tahun. Dengan isyarat tanpa kata-kata, bayi juga bisa memahami apa yang Anda maksud. Misalnya, jika Anda memberitahu anak untuk duduk di meja, pastikan bahwa Anda menepuk meja atau kursi, dengan begitu saat Anda mengatakan kata
BICARA SAAT WUDHU DAN MANDI JUNUB, APAKAH BATAL? saya mau bertanya Apabila ketika kita mandi wajib / junub, lalu ada orang diluar kamar mandi yang ada perlu dan memanggil kemudian kita menyahut. Memang saya pernah baca kalau berbicara di kamar mandi tidak baik dalam islam, namun karena dipanggil berkali-kali saya jadi menjawab. 1. Apakah mandi wajib batal jika berbicara dan harus mengulang mandi? 2. Sebetulnya ketika kita niat dan membasuh seluruh tubuh dengan air, apakah dianggap sudah mandi wajib? Karena biasanya saya pakai sabun dan sikat gigi juga. Dan ketika saya menyahut itu saya sudah selesai pakai sabun. 3. Saya sering melihat orang berbicara saat berwudhu, apakah boleh? Selama ini saya tidak pernah melakukan itu, tapi ingin mengetahui dalilnya. 4. Sama halnya dengan mandi wajib pertanyaannya, apakah batal jika berbicara saat berwudhu? 5. Apakah niat itu cukup dihati dan sunnah bila di lafadzkan ? Termasuk dalam mandi wajib dan wudhu ? 6. Pemakaian wangi-wangian setelah mandi wajib tidak apa-apa kah jika tidak dilakukan? Apakah ada pengganti? Memperjelas yang berbicara di kamar mandi itu, misalnya dipanggil diminta "cepetan, sudah mau imsak" misalnya terus kita jawab "iya, sebentar lagi" dan tidak sekali tapi beberapa kali. tapi kondisi kita sudah membasuh seluruh badan dengan air termasuk kumur, hidung dan telinga insyaAllah. Hanya biasanya saya mandi wajib itu keramas, pakai sabun dan sikat gigi. Syukron katsir Wassalammualaikum KONSULTASI ISLAM BICARA SAAT WUDHU DAN MANDI JUNUB, APAKAH BATAL? UCAPAN CERAI BERKALI-KALI OLEH SUAMI KARENA TIDAK TAHU DAN EMOSI SUAMI SERING UCAPKAN KATA CERAI KARENA MARAH DAN TIDAK TAHU AGAMA Cara Konsultasi Syariah Islam JAWABAN 1. Tidak batal. Berbicara saat mandi wajib tidak membatalkan mandi junub. Sama dengan berbicara saat sedang wudhu. 2. Iya. Mandi junub dimulai sejak niat dan membasuh badan. 3. Boleh tapi makruh. 4. Bicara tidak membatalkan wudhu. 5. Iya. Niat cukup di hati dan sunnah dilafalkan secara lisan menurut mazhab Syafi'i. Sedangkan menurut Wahabi tidak sunnah, bahkan bid'ah. 6. Memakai wewangian setelah mandi hukumnya sunnah dan tidak apa-apa apabila ditinggalkan. Sabun wangi termasuk sama dengan minyak wangi menurut sebagian ulama karena menninggalkan bau wangi pada tubuh. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 1/490 - 491 ketika menuturkan tentang sunnahnya wudhu menyatakan وأن لا يتكلم فيه لغير حاجة. وقد نقل القاضي عياض في شرح صحيح مسلم أن العلماء كرهوا الكلام في الوضوء والغسل , وهذا الذي نقله من الكراهة محمول على ترك الأولى , وإلا فلم يثبت فيه نهي ، فلا يسمى مكروها إلا بمعنى ترك الأولى Artinya Dan hendaknya orang yang berwudhu tidak berbicara kecuali ada perlunya. Qadhi Iyadh menyatakan dalam Syarah Muslim "Ulama memakruhkan berbicara saat wudhu dan mandi junub." Kemakruhan yang dinukil Qadhi Iyadh ini maksudnya adalah meninggalkan keutamaan. Karena tidak ada larangan yang jelas dari Quran dan Sunnah. Jadi kata 'makruh' di sini bermakna 'meninggalkan yang lebih utama.' Baca detail Cara Wudhu dan Mandi Junub __________________ UCAPAN CERAI BERKALI-KALI OLEH SUAMI KARENA TIDAK TAHU DAN EMOSI Pak ustad saya mau bertanya. Saya sudah menikah dengan suami saya 3 tahun. Suami saya ketahuan selingkuh via bbm, saya marah dan sakit hati lalu saya memaksa suami saya mengucapkan kata talak, suami tidak mau tapi karna saya memaksa terus akhirnya suami saya ngucapkan "saya bebaskan kamu sekarang", tapi dalam waktu yang tidak lama sekitar 1 jam suami merujuk. Setelah kejadian itu, kalau kami lagi marahan, suami saya sering sekali mengucapkan kata-kata pisah, contohny ya sudah kita pisah, keinginan mas sudah jelas mau pisah, sudah ada niat tapi belum diucapkan, dan banyak lagi. Suami pernah ngajak pisah tiba-tiba "adek sepertinya kita harus pisah" dengan alasan selama ini orang tuanya tidak merestui pernikahan kami dari awal dan itu diluar sepengetahuan saya, dan suami juga ternyata dibelakang saya masih selingkuh selingkuh via bbm dan telpon alasan pisahpun dia pernh bilang untuk memilih selingkuhannya. Setelah saya browsing tentang tanya jawab pernikahan ternyata kata yg diucapkan suami saya itu sudah jatuh talak.. Sempat kami damai dan kembali bersama, dan saya memberi taunya kalau selama ini yang dia ucapkan pisah itu sudah jatuh talak, suami saya tidak mengetahuinya, setahu suami saya ucapan talak itu dikatakan dengan jelas dan tegas. Dan kemarin kami ribut lagi, dan kebenaran kami lagi berada dirumah ibu saya, ketika suami saya mau pulang pulang sendiri tanpa saya suami permisi sama ibu saya dan sempat mengucapkn "minta maaf tidak bisa meneruskan lagi dengan saya". 1. Saya mencintai suami saya pak ustad, apakah pernikahan kami masih sah? 2. Yang mau saya tanyakan pak ustad, kata-kata yang mana yang sudah jatuh talak dan sudah jatuh talak berapa? Trimakasih pak ustad atas berkenan menjawab pertanyaan saya. Wassalam. JAWABAN 1. Kalau anda masih mencintainya, maka semestinya anda tidak meminta dia menceraikan anda walaupun karena sedang emosi. Kata 'cerai, pisah, talak' adalah kata sakral dalam hubungan suami istri. Jangan pernah suami mengucapkan itu kecuali betul-betul niat menceraikan istrinya. Dan jangan sampai istri meminta suami mengucapkan kata itu walaupun untuk sekedar mengancam kecuali kalau memang betul-betul ingin pisah. Baca juga Cara Harmonis dalam Rumah Tangga 2. Semua ucapan yang mengandung kata 'pisah', 'cerai', atau 'talak' apabila diucapkan suami pada istrinya hukumnya sah jatuh talak kecuali kalau dalam konteks berkisah tentang orang lain. Karena itu, apabila suami telah mengucapkan kata 'pisah' berkali-kali sampai lebih dari tiga kali, maka berarti sudah jatuh talak tiga karena jatah talak itu maksimal 3 tiga kali. Setelah jatuh talak tiga, maka tidak ada lagi rujuk kecuali istri menikah dengan pria lain dan kalau cerai dengan suami kedua baru boleh rujuk kembali dengan suami pertama tentunya dengan akad nikah baru. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Namun demikian, kalau a suami sedang marah saat mengucapkan kata 'pisah' tersebut; atau b suami tidak tahu bahwa ucapan 'pisah' itu berakibat talak, maka ada sebagian pendapat ulama yang menganggap kata 'pisah' itu tidak sah. Jadi, anda berdua sementara ini dapat mengikuti pendapat ini agar supaya pernikahan anda berdua tetap sah. Namun, ke depannya hendaknya berhati-hati agar tidak mudah mengucapkan kata cerai, pisah dan talak pada istri. Baca Cerai dan Rujuk dalam Islam ___________________ SUAMI SERING UCAPKAN KATA CERAI KARENA MARAH DAN TIDAK TAHU AGAMA Assalamualaikum Saya sudah lama mencari tempat kunsultasi untuk muslim. Saya adalah seorang suami yang sekarang usia 32 tahun. dan bekerja di kapal asing di africa bagian barat yang terkenal dengan virus ebolanya... Saya dan istri tidak terlalu jauh beda usia dan kami juga punya anak perempuan 2 orang anak 4 dan 3 tahun Setiap ada masalah kami selalu bertengkar karena setiap habis gajian gaji tidak pernah cukup dalam 1 bulan tapi menurut istri saya bilang terlalu banyak yang harus di bayar tiap bulannya memang kita punya hutang tapi sampai sekarang belum lunas-lunas. kadang saya marah besar ke istri kalau setiap saya nelpon katanya gaji tinggal sekian karena saya sudah terlalu marah kadang dalam sms tau telepon selalu bilang cerai tapi setelah beberapah saat karena pikiran dan perasaan saya sudah stabil baru saya hubungi istri kalau tadi pada saat marah saya khilaf dan saya minta maaf..setiap saya marah dan selalu bilang kata cerai benar-benar saya tidak mengerti dalam agama kalau perkataan cerai pada saat marah sudah sah talaknya.. setelah itu saya sudah tidak pernah bilang kata cerai lagi kalau setiap marah namun saya hanya bilang kata pisah pada saat marah. setelah saya baca di internet rupanya kata pisah sudah termasuk kata talak dan itu benar-benar saya tidak tahu juga ..dan dari masalah saya ini saya terus belajar dari internet masalah kata talak.. dan saya baru tahu kalau kata cerai atau pisah sudah termasuk kata sah untuk benar-benar sah bercerai sebagai suami istri. setelah saya sudah mengerti tentang kata cerai/talak saya sudah tidak pernah marah2 lagi ke istri dan tidak pernah lagi bilang kata cerai/pisah ke istri. dan saya makin sayang ke istri setelah tahu kalau kata cerai/pisah itu mengandung sahnya perceraian dan jujur saya tidak mau ada percerain dalam rumah tangga saya. kalau bisa saya tetap bersama istri dunia sampai akhirat.... Yang saya mau tanyakan disini pak ustad...jujur karena saya bingung kalau saya harus benar-benar sah bercerai dengan istri 1. Apakah saya harus benar-benar cerai sama sedangkan saya tidak punya niat untuk sah bercerai masih ada jalan untuk bersatu lagi sebagai suami istri kata cerai dari saya benar-benar sah sedangkan pada saat itu saya dalam keadaan marah masih ada jalan maaf untuk orang yang seperti saya ini yang tidak begitu tau ilmu agama JAWABAN 1. Menurut mayoritas ahli fiqih hukum Islam, ucapan cerai, pisah, dan talak yang diucapkan suami pada istrinya adalah sah dan jatuh talak baik serius atau main-main; baik sedang marah atau tidak kecuali kemarahan yang sampai hilang akal seperti gila; baik tahu akibat hukumnya atau tidak tahu karena semua muslim dianggap tahu, kalau tidak tahu dianggap salah sendiri tidak belajar agama. Namun, ada sebagian pendapat ulama yang menyatakan bahwa ucapan talak tidak sah dan tidak terjadi talak apabila suami a dalam keadaan marah; b tidak tahu akibat hukumnya. Anda bisa mengikuti pendapat ini untuk yang sudah terjadi. Namun ke depannya hendaknya lebih berhati-hati. Baca Cerai dan Rujuk dalam Islam
Bolehmembuka aurat (telanjang bulat) ketika mandi karena khalwat (sendirian), atau (boleh juga membuka aurat) di depan orang yang diperbolehkan memandang auratnya seperti istri atau budak perempuannya. Namun menutup aurat lebih afdhal. Dan haram membuka aurat jika di sana ada orang yang terlarang (tidak diperbolehkan) melihatmya.
Halo Kawan Mastah! Pemahaman akan niat dan tata cara mandi wajib sangat penting untuk kita yang menjalankan ibadah Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang niat dan tata cara mandi wajib. Sebelum melakukan mandi wajib, kita harus memperhatikan niat. Niat adalah tekad dalam hati untuk melakukan suatu ibadah. Berikut ini adalah tata cara niat mandi wajib Mulailah dengan membaca basmalah, yaitu “Bismillahirrahmanirrahim”. Kemudian ucapkanlah niat dengan kata-kata, “Niat mandi wajib karena junub”. Menghadap kiblat dan berniat dengan ikhlas dalam hati. Sudahkah Kawan Mastah memperhatikan niat ketika melakukan mandi wajib? Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara mandi wajib. Tata Cara Mandi Wajib Mandi wajib dilakukan ketika seseorang dalam keadaan junub, yaitu setelah melakukan hubungan suami istri, mimpi basah, dan sebagainya. Berikut ini adalah tata cara mandi wajib yang benar Langkah Pertama Membasuh Seluruh Tubuh dengan Air Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membasuh seluruh tubuh dengan air, mulai dari kepala hingga kaki. Berikut adalah penjelasan lengkap dari langkah ini Mulailah dengan membaca basmalah. Basuhlah tangan sebanyak tiga kali. Basuhlah organ intim dan sekitarnya dengan tangan kiri atau gunakan sesuatu yang digunakan khusus untuk membersihkan organ intim. Jika Kawan Mastah memakai kacamata atau softlens, lepaskan terlebih dahulu sebelum membasuh wajah. Basuhlah wajah sebanyak tiga kali. Sapukan air ke seluruh permukaan wajah, termasuk bagian bawah dagu. Basuhlah tangan kembali sebanyak tiga kali. Basuhlah bagian kepala, mulai dari batok kepala hingga ujung rambut sebanyak tiga kali. Setelah itu, basuhlah telinga, mulai dari bagian luar hingga dalam, sebanyak tiga kali. Basuhlah kaki sebanyak tiga kali, mulai dari kaki kanan hingga kaki kiri. Perhatikan dengan seksama setiap tahapan dalam langkah pertama ini, Kawan Mastah. Jangan sampai ada bagian tubuh yang terlewat ketika membilas tubuh dengan air. Langkah Kedua Mengusap Tubuh dengan Sabun Setelah selesai membilas seluruh bagian tubuh dengan air, kita harus mengusap seluruh tubuh dengan sabun. Berikut adalah langkah-langkahnya Basuhlah tangan sebanyak tiga kali. Oleskanlah sabun ke seluruh permukaan tubuh, mulai dari kepala hingga kaki. Pastikan semua bagian tubuh terkena sabun. Bersihkanlah organ intim dengan sabun. Bersihkanlah tangan dengan sabun. Selama proses mengusap tubuh dengan sabun, Kawan Mastah harus tetap menghadap kiblat dan berdoa dalam hati untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Jangan lupa untuk memperhatikan setiap tahapannya. Langkah Ketiga Mengulangi Membilas Tubuh dengan Air Setelah selesai mengusap tubuh dengan sabun, kita harus membilas seluruh tubuh dengan air sekali lagi. Berikut adalah langkah-langkahnya Basuhlah tangan sebanyak tiga kali. Bilaslah seluruh tubuh dengan air, mulai dari kepala hingga kaki. Pastikan semua sabun terbilas bersih. Bilaslah organ intim dengan tangan kiri atau gunakan sesuatu yang digunakan khusus untuk membersihkan organ intim. Basuhlah tangan kembali sebanyak tiga kali. Langkah Keempat Menghabiskan Waktu Setelah selesai membilas seluruh tubuh dengan air, kita harus menghabiskan waktu sejenak sebelum keluar dari tempat mandi. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan Tidak boleh berbicara selama di dalam tempat mandi. Disunahkan untuk membaca dzikir atau doa setelah selesai mandi wajib. Tidak boleh merusak kebersihan tempat mandi. Sudahkah Kawan Mastah melakukan mandi wajib dengan benar? Selanjutnya, kita akan membahas beberapa pertanyaan umum seputar mandi wajib. FAQ Apa Itu Mandi Wajib? Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan ketika seseorang dalam keadaan junub, yaitu setelah melakukan hubungan suami istri, mimpi basah, dan sebagainya. Mandi wajib juga dilakukan setelah melahirkan dan haid. Bagaimana Cara Niat Mandi Wajib? Cara niat mandi wajib adalah sebagai berikut Baca basmalah. Ucapkan niat dengan kalimat “Niat mandi wajib karena junub”. Menghadap kiblat dan berniat dengan ikhlas dalam hati. Apakah Mandi Wajib Harus Menggunakan Sabun? Ya, mandi wajib harus menggunakan sabun. Setelah membilas seluruh tubuh dengan air, kita harus mengusap seluruh tubuh dengan sabun. Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Mandi Wajib? Waktu yang diperlukan untuk mandi wajib bervariasi. Namun, sebaiknya Kawan Mastah menghabiskan waktu yang cukup untuk benar-benar membersihkan seluruh tubuh, membaca dzikir atau doa, dan menghindari melakukan hal-hal yang dapat merusak kebersihan tempat mandi. Apakah Ada Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Mandi Wajib? Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat mandi wajib, yaitu Tidak boleh berbicara selama di dalam tempat mandi. Jangan membuang air di tempat yang tidak semestinya. Tidak boleh merusak kebersihan tempat mandi. Penutup Demikianlah artikel tentang niat dan tata cara mandi wajib. Semoga artikel ini dapat membantu Kawan Mastah dalam memahami tata cara mandi wajib yang benar. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan tempat mandi. Terima kasih atas perhatiannya. Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Bagi Kawan Mastah
Ternyata banyak lho kegunaannya! "Pemandian air panas atau hot springs yang banyak mengandung mineral dan belerang memang banyak bermanfaat untuk kesehatan," ujar Dr Meta Hanindita kepada detikTravel, Kamis (3/4/3014). Menurut dokter di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini, belerang atau sulfur banyak digunakan untuk menyembuhkan gangguan kulit.
Agarbahasa tubuhmu tampak luwes dan meyakinkan saat wawancara kerja nanti, cobalah untuk mengikuti berbagai tips berikut ini: 1. Persiapkan Segalanya. Tanpa persiapan yang matang, kamu akan cenderung mudah panik dan gelisah. Sehingga, bahasa tubuhmu akan semakin kacau dan sulit dikendalikan.
Tatacara mandi wajib ini perlu dilakukan sesuai dengan urutan agar kegiatan mandi wajib yang dilakukan sesuai syariat Islam. Berikut tata cara mandi wajib yang perlu Anda ketahui : 1. Membaca Niat. Cara mandi wajib yang pertama adalah membaca niat. Membaca niat biasanya dilakukan bersamaan saat menyiramkan air ke anggota badan pertama kali.
. yyuc469p6a.pages.dev/415yyuc469p6a.pages.dev/928yyuc469p6a.pages.dev/218yyuc469p6a.pages.dev/31yyuc469p6a.pages.dev/245yyuc469p6a.pages.dev/867yyuc469p6a.pages.dev/447yyuc469p6a.pages.dev/957yyuc469p6a.pages.dev/433yyuc469p6a.pages.dev/984yyuc469p6a.pages.dev/911yyuc469p6a.pages.dev/196yyuc469p6a.pages.dev/609yyuc469p6a.pages.dev/339yyuc469p6a.pages.dev/243
apakah saat mandi wajib boleh berbicara